SERANG, - Kopral Kepala (Kopka) Aang Nopriyadi tumbuh dengan cita-cita yang jelas sejak kecil yakni menjadi tentara. Dorongan ini tidak lepas dari sosok ayahnya, yang juga seorang tentara. "Saya sangat bangga melihat orang tua saya yang bertugas sebagai abdi negara, " ungkap Aang. Kebanggaan itu mendorongnya untuk mengikuti jejak sang ayah.
Perjalanan Aang sebagai tentara dimulai pada tahun 2003, ketika ia menempuh pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III Siliwangi. Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Aang ditugaskan di Aceh, tepatnya di Batalyon Infanteri 113 Jaya Sakti. Masa pengabdiannya di Aceh berlangsung selama satu dekade, dari 2003 hingga 2013, sebelum akhirnya ia dipindahkan ke Kodim Serang. Sejak itu, ia bertugas sebagai staff juru bayar dan sekarang di bagian penerangan Kodim Serang.
Bagi Aang, salah satu hal paling berkesan selama menjadi tentara adalah kesempatan untuk mengenal banyak rekan dari berbagai daerah di Indonesia, yang berbeda budaya dan suku bangsa. "Kalau tidak jadi tentara, mungkin saya tidak akan tahu daerah lain di Indonesia selain Banten, " kenang Aang sambil tersenyum. Pengalamannya bertugas di berbagai wilayah memberinya perspektif yang luas tentang keragaman bangsa.
Motivasi utama Aang dalam menjalankan tugasnya adalah rasa ingin tahu yang besar. "Saya selalu berusaha belajar dan terus menggali kemampuan, terutama dalam hal-hal baru di bidang digital, " ujar Aang. Baginya, kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi sangat penting, terutama di era digital ini. Semangat belajar tanpa henti inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilannya dalam menjalankan tugas sebagai prajurit TNI.
Baca juga:
Bakamla RI Resmikan Maritime Training Center
|
Dengan dedikasi dan komitmen yang kuat, dan tekad untuk terus mengabdi kepada negara, sambil mengembangkan diri dalam berbagai bidang yang diminati, tutur pria kelahiran 1983 ini saat ditemui tim awak media, Kamis (03/10/2024).
Dibalik kesibukannya sebagai abdi negara Kopka Aang juga merambah ke dunia bisnis dengan mengembangkan usaha budidaya jamur tiram yang telah dirintisnya sejak 2016. Meski sempat terhenti lantaran covid - 19 namun semangat enterpreneur nya terus menyala sehingga di tahun 2024 ini dirinya membuka kembali usaha produksi jamur tiram yang terletak di Desa Dahu Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang.
"Usaha Jamur Tiram ini saya lakukan agar bisa memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerja di saung produksi kami, setidaknya bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar yang membutuhkan pekerjaan sebagai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka sehari-hari, " papar Alumni Sama PGRI Serang Tahun 2003 ini. (*)